Tugas Mata Kuliah Media Pembelajaran


“Rancangan Media Pembelajaran Visual Terproyeksi Menggunakan Perangkat Lunak Power Point pada Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penutup
BAB 1
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Keberhasilan pencapaian kompetensi suatu mata pelajaran bergantung kepada beberapa aspek. Salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kebehasilan pencapaian kompetensi, yaitu cara guru dalam melaksanakan pembelajaran. Kecenderungan yang terjadi pada proses pembelajaran di Indonesia adalah kegiatan belajar masih berpusat pada guru, yaitu guru lebih banyak bercerita atau berceramah. Siswa tidak banyak aktif terlibat dalam proses pembelajaran, guru tidak/jarang menggunakan media pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi pasif dan kurang bermanfaat. Menurut Chusniyati (2005) bahwa untuk melakukan reformasi pendidikan secara efektif harus ada restrukturisasi model-model pembelajaran. setiap guru dituntut memiliki persiapan yang matang, perencanaan pembelajaran yang sistematis dan aplikatif serta semua tindakan guru harus terukur dengan baik, agar tidak salah dalam mengajar. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan, agar mencapai hasil yang optimal seharusnya dilakukan secara terencana. Seperti yang dikemukakan oleh Heinich (1996) bahwa jika akan menggunakan media dan teknologi secara efektif, maka harus merencanakan secara sistematis untuk menggunakannya. Untuk merencanakan proses pembelajaran tentu harus melalui tahap-tahap atau langkah-langkah yang baik agar proses pembelajaran yang dilakukan berhasil secara optimal. Seperti yang dikemukakan oleh Heinich (1996) bahwa model ASSURE adalah suatu model perencanaan penggunaan media pembelajaran yang mengikuti enam langkah secara berurutan sebagai berikut:
o   A = Analize Learners (menganalisis karakter siswa)
o   S = State Objective (menetapkan Tujuan)
o   S = Select Methode, Media and Materials (memilih metode, media dan bahan)
o   U = Utilize media and materials (penggunaan media dan bahan)
o   R = Require Learner Participation (menyiapkan partisipasi pebelajar)
o   E = Evaluate and Revise (Evaluasi proses dan hasil belajar serta melakukan revisi)
Dalam langkah-langkah perencanaan penggunaan media pembelajaran model ASSURE tersebut diatas secara eksplisit telah termaktub tentang pemilihan media pembelajaran. Pemilihan media yang paling baik haruslah didasarkan pada pertimbangan sumbangan apa yang dapat diberikan oleh media itu dalam proses pembelajaran Gagne (1975). Mc. Connel (dalam Sadiman, 1986) mengatakan, bila media itu sesuai, pakailah (if the medium fits, use it). Menurut Sadiman (1986), faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran adalah a) tujuan instruksional yang ingin dicapai, b) karakteristik pembelajar atau sasaran, c) jenis rangsangan belajar yang diinginkan (audio visual, gerak, atau lainnya), d) kondisi lingkungan setempat, e) luasnya jangkauan yang ingin dilayani, f) ketersediaan sumber setempat, g) ketersediaan dana, tenaga, h) fasilitas untuk memproduksi atau membeli, i) faktor keluesan, kepraktisan, dan ketahanan dalam waktu tertentu dan j) efektifitas biaya dalam jangka waktu yang panjang.
                                    Keberhasilan penggunaan media dalam proses pembelajaran tidak terlepas dari bagaimana seorang guru merancang sebuah media serta bagaimana pemanfaatan media tersebut di ruang kelas. Diharapkan dengan penggunaan media dapat merubah prilaku siswa karena sesuai dengan pengertian belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri si pebelajar. Jika guru tidak tepat dalam merancang dan menggunakan media di kelas maka pesan yang akan disampaikan lewat media tersebut tidak akan sampai dengan baik kepada peserta didik.
                                    Dalam perancangan media, ada beberapa hal yang harus diperhatikan seorang guru diantaranya melihat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) karena di dalam RPP tersebut tergambar tujuan pembelajaran apa yang hendak dicapai. Selain itu, guru juga harus memperhatikan kondisi siswa, fasilitas yang tersedia di sekolah, waktu yang ada, serta kemampuan guru dalam merancang media serta menggunakan media yang sudah dibuat.
                                    Microsoft Power Point adalah suatu software yang akan membantu dalam menyusun sebuah presentasi yang efektif, professional, dan juga mudah. Microsoft Power Point membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya jika dipresentasikan karena Microsoft Power Point akan membantu  dalam pembuatan slide, outline presentasi, presentasi elektronika, menampilkan slide yang dinamis, termasuk clip art yang menarik, yang semuanya itu mudah ditampilkan di layar monitor komputer. Untuk itulah, penulis merasa tertarik untuk merancang media pendidikan tersebut dengan menggunakan microsoft power point. Penulis mencoba merancang media pendidikan untuk siswa Kelas X Sekolah Menengah kejuruan dengan kompetensi dasar Membukukan jurnal penutup  dengan menggunakan microsoft power point. Alasan penulis merancang media pendidikan dengan menggunakan microsoft power point antara lain proses pembuatannya tidak terlalu rumit, waktu yang digunakan tidak terlalu lama, alat yang dibutuhkan berupa komputer tersedia dan setiap kelas sudah disediakan LCD proyektor, memungkinkan penulis mengkreasikan tampilan materi menjadi menarik, dapat menggunakan clip art yang menarik serta menghadirkan benda-benda yang tidak mungkin dilihat siswa secara langsung karena beberapa alas an.
Untuk itu dalam perancangan media ini penulis mengambil gambar-gambar serta informasi yang sesuai dengan kompetensi dasar melalui beberapa buku referensi serta gambar-gambar dari web site (terlampir pada daftar pustaka). Dengan adanya gambar-gambar yang sangat mudah di download dari web site tersebut sangat membantu penulis dalam menutupi kekurangan penulis membuat gambar secara langsung.

B.     Tujuan
Tujuan perancangan media pembelajaran dengan menggunakan media visual terproyeksi menggunakan perangkat lunak power point ini adalah:
1.      Mempermudah dalam menyampaikan materi pembelajaran membukukan jurnal penutup.
2.      Membantu teman-teman sesama guru yang mengajar pada kelas X Akuntansi yang belum punya kesempatan merancang media pembelajaran, untuk memanfaatkan media ini.
3.      Memanfaatkan sarana yang berada di dalam kelas yaitu LCD proyektor sebagai media untuk memproyeksikan power point yang telah dirancang.
4.      Tugas akhir pada Mata Kuliah Media Pembelajaran yang di bina oleh ibu Dr. Indriati Kusumaningrum, M. Pd.

C.    Manfaat
Rancangan media ini menurut penulis jauh dari kesempurnaan, namun bagi penulis cukup bermanfaat untuk digunakan sebagai media dalam pembelajaran dan penulis obtimis rancangan ini bermanfaat bagi siapa saja terutama guru dalam merancang media pembelajaran.
Adapun manfaat perancangan media pembelajaran menggunakan Microsoft power point adalah:
1.         Menumbuhkan semangat baru bagi guru untuk merancang media pembelajaran.
2.         Membiasakan diri sebagai seorang guru untuk merancang media pembelajaran yang relevan dan sesuai dengan kemampuan serta fasilitas yang ada.

BAB II
KAJIAN TEORI

A.    Pengertian
Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses pembelajaran.
Menurut Gagne (1970) “Berbagai jenis komponen dalam lingkungan pembelajaran yang dapat merangsang mereka untuk belajar” atau “teknologi pembawa pesan yang dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran” (Schramm, 1977) atau “Sarana untuk merangsang pebelajar agar terjadi proses belajar “ (Briggs, 1977).
Gerlach dan Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap.
Media merupakan salah satu komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju komunikan (Criticos, 1996). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Proses pembelajaran mengandung lima komponen komunikasi, guru (komunikator), bahan pembelajaran, media pembelajaran, siswa (komunikan), dan tujuan pembelajaran. Jadi media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Heinich, dan kawan-kawan (1982) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi, televise, radio, film, rekaman audio, gambar yang diproyeksikan, bahan bahan cetakan dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut media pembelajaran.
Sejalan dengan batasan itu, Hamidjojo dalam Latuheru (1993) memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Seringkali kata media pendidikan digunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang dikemukakan oleh Hamalik (1986) dimana hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi.
Sementara itu, Gagne dan Briggs (1975) secara implicit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik  digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran, yang terdiri antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide, foto, gambar, grafik, televise dan computer. Jadi media adalah komponen sumber belajar atau wahana fisik yang mengandung materi instruksional dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.
Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dalam merangsang pikiran, perasaan, perhatian, kemauan pebelajar. Hingga dapat mendorong  terjadinya proses pembelajaran. Media berfungsi mempersingkat jarak antara pemahaman siswa dengan keabstrakan materi yang disampaikan. Atau dengan kata lain, media dapat mengkongritkan materi atau informasi yang abstrak menjadi nyata. Sehingga siswa dapat lebih mudah memahami dan proses pembelajaran berlangsung dalam suasana yang menyenangkan bagi siswa dan guru.

B.     Media Visual Terproyeksi
Media visual terproyeksi merupakan format media gambar diam diperbesar dan disampaikan dilayar. Proyeksi semacam itu diperoleh dengan mengirimkan gambar dari sebuah computer atau kamera dokumen ke sebuah proyektor digital atau monitor televisi atau menggunakan OHP. Jenis visual terproyeksi yang dibahas disini adalah yang berasal dari peranti lunak presentasi, visual digital. Media ini akan digunakan untuk mempermudah pemahaman siswa tentang Kompetensi Dasar Membukukan jurnal penutup.
Untuk mempermudah pemahaman siswa  dan supaya siswa lebih tertarik  dengan materi ini maka penulis mencoba menggunakan media visual terproyeksi didalam menjelaskan materi Membukukan jurnal penutup.
Media Visual terproyeksi (peranti lunak presentasi) menyediakan format untuk menampilkan visual berbasis computer dengan sebuah proyektor digital. Peranti lunak presentasi yang dikenal luas adalah power point. Media ini memiliki keuntungan:

.     1.  Mudah dibuat dan digunakan. Guru bahkan siswa dapat membuat presentasi powerpoint hanya dengan mengikuti sedikit pelatihan atau belajar melalui buku-buku tentang microsoft powerpoint yang sudah banyak beredar di toko-toko buku.
2.     Selama presentasi, catatan yang diproyeksikan membantu presenter untuk mempertahankan diri pada jalurnya dan tidak keluar dari koridor materi yang disampaikan. Selain itu catatan proyeksi mengisyaratkan siswa terhadap poin-poin kunci.
3.      Mendukung penyertaan multimedia sehingga teks, visual, animasi, audio, dan klip video dapat disertakan dalam presentasi yang dibuat
4.      Mendukung interaktivitas. Presentasi bisa menyertakan hiperteks dan tombol navigasi untuk lebih mendukung proses belajar. presentasi bisa dengan mudah menuju slide manapun dalam presentasi atau tautan ke salah satu dari berkas multimedia terpadu maupun ke situs internet.
5.      Menghasilkan format beragam hanya dengan satu klik mouse

Smaldino (2008) memberikan panduan dalam membuat presentasi penggunaan power point, meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.       Memilih jenis huruf, ukuran dan warna dengan cermat. Arial merupakan salah satu huruf yang mudah dibaca. Ukuran huruf 24 atau lebih besar sehingga mudah untuk dibaca. Selain itu warna teks sebaiknya kontras dengan warna latar presentasi dan gunakan huruf kecil semua atau huruf besar semua dengan tepat
2.      Gunakan latar belakang yang polos dan berwarna cerah. Latar belakang yang terlalu ramai dapat mengalihkan perhatian audience. Sebagian besar orang merasa teks yang gelap pada latar yang terang lebih mudah dibaca dibandingkan teks yang terang pada latar yang gelap
3.        Letakkan judul berada di rata tengah atau rata kiri puncak slide dan untuk membantu audience, gunakan judul atau sub judul deskripsi di puncak setiap slide
4.       Gunakan komunikasi yang singkat.
5.       Gunakan template untuk membuat formatvisual konsisten. Jika ingin membuat sebuah presentasi yang seluruh slide-nya menampilkan visual yang sama dengan warna latar yang sama pula.
6.    Gunakan slide induk untuk membuat format teks yang konsisten. Slide induk memungkinkan kita menempatkan teks pada jenis huruf spesifik di posisi yang sama di setiap slide.
7.         Kurangi penggunaan suara yang berlebihan sehingga dapat mengalihkan perhatian audience.
8.      Gunakan gambar yang sesuai, hindari gambar yang tidak sesuai dan tidak relevan dengan materi, pilih atau buat grafik yang secara efektif mengkomunikasikan pesan.
9.       Gunakan transisi yang konsisten. Transisi atau proses bergantinya satu slide ke slide berikutnya sebaiknya konsisten di seluruh presentasi. Jangan gunakan transisi acak dan hindari “suara berisik” (efek audio) dengan transisi.
10.    Gunakan bangunan sederhana. Efek bangunan adalah bagaimana teks berbutir atau gambar diperkenalkan dalam satu slide. Beberapa aspek bangunan, seperti berputar bisa mengalihkan perhatian audience.
11.    Gunakan dengan cermat animasi untuk mendukung pesan pengajaran ketimbang menambah efek dramatis ke presentasi yang dibuat.
12.    Gunakan catatan kaki untuk mengidentifikasi slide. Catatan kaki yang dapat dibuat  adalah nama kita, topik presentasi dan/atau tanggal pembuatan presentasi.

Kiat spesifik menggunakan peranti lunak microsoft powerpoint (Smaldino:2008) antara lain:
1.      Gelapkan ruangan namun jangan matikan seluruh lampu. Matikan lampu di sekitar layar kalau memungkinkan. Di siang hari cahaya alamiah yang melalui jendela memungkinkan kita untuk mematikan lampu ruangan. Siswa seharusnya bisa membuat catatan dan presenter dapat melihat audiencenya.
2.       Perkenalkan presentasi yang dibuat. Jika memungkinkan sebarkan selebaran mengenai presentasi dan indikasikan maksud atau tujuan presentasi
3.       Hindari pembacaan slide, cukup menjelaskan konten slide yang penting-penting saja    karena audience atau siswa dapat membaca sendiri presentasi kita.
4.         Kurangi kebiasaan kita untuk melihat ke layar secara terus menerus.
5.         Gunakan kecepatan yang sesuai, jangan menampilkan slide lebih dari 20 hingga 30 detik tanpa memberikan penjelasan atau menggantinya ke slide berikutnya
6.         Cobalah untuk merangkum sesering mungkin dan bantulah siswa untuk mengingat materi-materi yang sudah ditayangkan sebelumnya.

BAB III
PERANCANGAN MEDIA

A.         Langkah-langkah Perancangan Media Microsoft Powerpoint
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam merancang media microsoft powerpoint antara lain:
1.    Pengembangan mata pelajaran dimulai dengan mengidentifikasikan sifat unik dan karakteristik belajar siswa dengan menentukan pengalaman siswa menggunakan visual, mempertimbangkan ekspektasi, tingkat perkembangan dan kemampuan memahami visual. Siswa yang akan mengikuti pembelajaran ini adalah siswa SMK Negeri 1 Pekanbaru kelas X, dengan jumlah 37 orang, 10 orang laki-laki dan 27 orang perempuan. yang berusia rata-rata 16 tahun. Mempunyai kultur budaya yang tidak jauh berbeda, berasal dari masyarakat ekonomi menengah ke bawah, pekerjaan orang tua buruh, pedagang, karyawan swasta dan sedikit sekali yang PNS. Media Powerpoint ini sangat cocok untuk siswa yang usia 16 tahun ini, karena mereka telah mampu memahami gambar ataupun teks yang ada dilayar, mereka pada dasarnya telah mampu mengoperasikan computer .
2.   Merujuk pada tujuan pembelajaran yang tercantum dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
3.     Membuat pokok-pokok materi yang akan disampaikan pada presentasi dan mencari literatur yang relevan baik dari beberapa buku paket maupun dari web site mengenai Membukukan Jurnal Penutup.
4.     Browsing gambar-gambar yang sesuai dengan materi yang akan disajikan.
5.     Mencari template yang menarik di website dan disesuaikan dengan kriteria pemilihan template yang benar.
6.    Membuat presentasi sesuai dengan materi dengan mengkombinasikan  penggunakan kata-kata dan gambar yang sudah di download sebelumnya
7.     Dalam menyusun kata-kata diusahakan tidak menggunakan kalimat yang panjang agar siswa dapat menyerap materi yang disajikan
8.   Membuat animasi pada setiap slide untuk lebih membuat gambar seperti hidup/bergerak
9. Memutar ulang setiap slide yang sudah dibuat untuk melihat kemungkinan terjadinya kesalahan baik dalam segi tulisan maupun dari segi tampilan gambar.
10. Meminta masukan kepada rekan (guru) lain terhadap hasil rancangan powerpoint sebagai evaluasi apakah teknologi, media, materi yang dipilih sudah baik atau perlu diperbaiki lagi.

B.            Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Nama Sekolah                  : SMKN 1 Pekanbaru
Mata Pelajaran                 : Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa dan dagang
Kelas/semester                 : X/2
Waktu                              : 4 x 45menit
Standar Kompetensi        : Menyusun Laporan Keuangan
Kompetensi Dasar            : Membukukan Jurnal Penutup
Indikator                          :
a.         Akun-akun yang didebit dan di kredit diidentifikasi.
b.        Jurnal Penutup dicatat

1.           Tujuan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan materi ini diharapkan siswa mampu:
a.         Menjelaskan pengertian Jurnal Penutup
b.        Memahami fungsi Jurnal Penutup
c.         Mengidentifikasi kelompok akun yang perlu jurnal penutup
d.        Memahami langkah-langkah membuat jurnal penutup

2.    Materi Pembelajaran
a.         Pengertian jurnal penutup
b.        Fungsi jurnal penutup
c.         Kelompok akun yang perlu jurnal penutup
d.        Langkah-langkah membuat jurnal penutup

3.         Metode Pembelajaran
·                Ceramah
·                Tanya jawab
·                Diskusi
·                Penyelesaian Tugas
4.         Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan Awal
§  Mengucapkan salam, Berdoa, cek   kehadiran dan kelengkapan belajar
·         Apersepsi dan Motivasi:
Menutup buku besar adalah satu siklus akuntansi yang harus dilakukan pada akhir periode akuntansi. Mengapa kita perlu untuk menutup buku besar tersebut?

Kegiatan Inti
·         Membentuk kelompok yang anggotanya = 4 orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dll)
·         Guru menyajikan pelajaran
·         Guru memberi tugas kepada kelompok untuk didiskusikan oleh anggota-anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
·         Guru memberi pertanyaan kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab tidak boleh saling membantu.
·         Memberi evaluasi
·         Kesimpulan

Kegiatan Akhir
·       Guru dan siswa membuat kesimpulan
·       Memberi Tugas(terlampir)
·       Menutup Pelajaran

5.         Alat/Bahan/Sumber belajar
·         Laptop
·         LCD Proyektor
·         Kalkulator
·         Layar proyektor
·         Persentasi Powerpoint
·         Modul Akuntansi 1A untuk SMK dan Mak, Dwi Harti, Penerbit Erlangga.


6.                  Penilaian
Alat penilaian: test essay terstruktur

1.            Jelaskan  pengertian jurnal penutup!
2.            Jelaskan fungsi jurnal Penutup!
3.            Sebutkan kelompok akun yang perlu jurnal penutup!
4.            Jelaskan langkah-langkah membuat jurnal penutup!

C.           Peralatan yang diperlukan
  
LAPTOP                   BUKU PAKET               PERSENTASI
                                                                                POWERPOINT
     
      
            MODEM                                 LCD PROYEKTOR            
    
                                                                                    
   LAYAR PROYEKTOR                   WHITEBOARD           
                                    
         
D.           Hasil Rancangan Media Pembelajaran Microsoft Powerpoint silahkan klik di

BAB IV
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Media pendidikan merupakan salah satu komponen penting dalam proses belajar.  Media pendidikan berguna untuk menyampaikan materi pelajaran serta memudahkan guru dalam menjelaskan materi kepada peserta didik. Setiap media pendidikan memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga tidak ada satupun media pendidikan yang paling cocok untuk semua materi pembelajaran.
Guru diharapkan mampu memilih dan menggunakan media yang cocok untuk menyampaikan materi, merancang media pembelajaran yang akan digunakan di dalam kelas.
Penulis sangat menyadari rancangan pembuatan media ini belumlah sempurna, untuk itu kritikan dan saran sangat dibutuhkan demi kemajuan kita bersama.

B.      Saran
Berdasarkan rancangan di atas, penulis menyarankan agar:
  1. Dalam penyusunan media harus memperhatikan karakteristik dan kemampuan awal siswa.
  2. Pilihlah media pendidikan yang sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran.
  3. Jika memungkinkan rancanglah sendiri  media pendidikan yang akan digunakan di dalam kelas
  4. Lakukan evaluasi dan revisi terhadap media yang telah dibuat untuk kesempurnaan media di masa yang akan datang 
  5. Guru dapat memanfaatkan media pendidikan dengan menggunakan microsoft powerpoint, karena media ini cukup mudah untuk dibuat dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk membuatnya
DAFTAR PUSTAKA

Dwi Harti, Modul Akuntansi 1A : Jakarta Erlangga

Miarso, Yusufhadi dkk. (1986). Teknologi Komunikasi Pendidikan: Pengertian dan Penerapannya di Indonesia. Jakarta:CV Rajawali

Sadiman, Arif S. Dkk. (2010). Media Pendidikan: Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta:Rajawali Pers

Smaldino, Sharon E, Deborah L. Lowther & James D. Russell. (2008). Instructional Technology and Media for Learning 9th Ed. New Jersey:Pearson Merrill Prentice Hall.

Susilana, Rudi dan Cepi Riyana. (2008). Media Pembelajaran: Hakikat, Pengembangan, Pemanfaatan dan Penilaian. Bandung:CV Wahana Prima

 

Posted in | Leave a comment