EMPAT SIKSA MENINGGALKAN SHOLAT
3. Ketika Dalam Kubur
4. Ketika Berada di Akhirat
Tapi, sebenarnya ia merasa terpaksa. Ia ingin segera berhenti. Hatinya tidak sepenuhnya dicurahkan. Dengan ogah-ogahan ia mengerjakan proyek itu. Ia Cuma menggunakan bahan-bahan sekedarnya. Akhirnya selesailah rumah yang diminta. Hasilnya bukanlah sebuah rumah yang baik. Sungguh sayang ia harus mengakhiri kariernya dengan prestasi yang tidak begitu mengagumkan. Ketika pemilik perusahaan itu datang melihat rumah yang dimintanya, ia lalumenyerahkan kunci rumah itu pada si tukang kayu. “Ini adalah rumahmu,”
katanya, “hadiah dari kami.”